jalan berliku-liku

jalan berliku-liku
JALAN MUNUJU DESA KU....!!!

Rabu, 23 November 2011

pengertian tasawwuf

A.Pengertian Taswwuf
Secara ethimologi, tasawwuf berasal dari bahasa Arab yaitu kata shuuf yang berart ibulu. Pada waktu itu para ahli tasawwuf memakai pakaian dari bulu domba sebagai lambangmerendahkan diri. Sedangkan secara terminology, para sufi dalam mendefinisikan tasawwuf itu sendiri sesuai dengan pengalaman batin yang telah mereka rasakan masing-masing. Dan karena dominannya ungkapan batin ini, maka menjadi beragamnya definisiyang ada. Sehingga sulitmengemukakan definisi yang menyeluruh. Dari beberapa definisi para sufi, Noer Iskandar mendefinisikan bahwa tasawwuf adalah kesadaran murni (fitrah) yang mengarahkan jiwa yangbenar kepada amal dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah sedekat mungkin.
Ilmu tasawuf adalah salah satu ilmu dasar dalam Islam, selain dari Aqidah dan Syariat. Ilmutasawuf/rohani adalah ilmu yang mempelajari perilaku tabiat roh atau hati baik yang baik (mahmudahnya ) maupun buruk (mazmumah). Bukan untuk mengetahui hakikat zat roh itu sendiri. Hakikat roh itu sendiri tidak akan dapat dijangkau oleh mata kepala atau tidak akan dapat dibahaskan. Tetapi apa yang hendak dibahaskan adalah sifat-sifatnya sahaja supaya kita dapat mengenal sifat-sifat roh atau hati kita yang semula jadi itu. Mana-mana yang mahmudahnya (positif) hendak dipersuburkan dan dipertajamkan. Kita pertahankannya kerana itu adalah diperintah oleh syariat, diperintah oleh Allah dan Rasul dan digemari oleh manusia. Mana-mana yang mazmumahnya (negatif) hendaklah ditumpaskan kerana sifat-sifat negatif itu dimurkai oleh Allah dan Rasul serta juga dibenci oleh manusia.
Definisi tasawuf ialah "membersihkan hati dan anggota-anggota lahir daripada dosa-dosa, kesalahan dan kesilapan". Artinya bersih luar dan bersih di dalam.
Bersih di dalam: Maksudnya membersihkan hati daripada riyak, ujub, pendendam dan lain-lain mazmumah, lebih-lebih lagi daripada syirik.
Bersih di luar: Maksudnya bersih daripada membuat yang haram, berpakaian yang haram, bercakap yang haram, menjaga mata, telinga daripada melihat dan mendengar yang haram serta lain-lain.
Pengertian Tasawuf
1.Secara Etimologi / Lughawi
Tasawuf secara etimologi dapat dilihat menjadi beberapa macam, yaitu :
Berasal dari istilah yang di konotosikan dengan, yang berarti sekelompok orang yang berdiam di serambi - serambi mesjid pada masa Rasulullah SAW, dan mereka mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Berasal dari kata, yang berarti sebagai nama bagi orang – orang yang “bersih” atau “suci”. Maksudnya adalah orang – orang yang menyucikan dirinya dihadapan Tuhannya.
Berasalah dari kata, yang dinisbatkan kepada orang – orang yang ketika shalat selalu berada pada shaf paling depan.
Istilah tasawuf dinisbatkan kepada orang – orang dari Bani Sufah.
Ada yang menisbatkan dengan kata dari bahasa Grik/Yunani, yaitu, yang disamakan maknanya dengan , yang berarti kebijaksanaan.
Berasal dari kata “shaufonoh”, yaitu sebangsa buah – buahan kecil berbulu banyak yang tumbuh di padang pasir di tanah Arab dan pakaian kaum sufi berbulu – bulu, seperti itu juga dalam kesederhanaannya.
Berasal dari kata , yang berarti bulu domba/wol.
Dari ketujuh term diatas, yang banyak diakui kedekatannya dengan tasawuf yaitu term yang ketujuh, antara lain Al-kala badzi, Al-Syukhrawardi, Al-Qusyairi, dll.
Barmawie Umarie, mengatakan bahwa dari term – term di atas belum ada yang menggoyahkan pendapat yang mengatakan bahwa tasawuf itu berasal dari wazan


2. Secara Istilah
Menurut AL-Juairi :
memasuki segala budi (akhlak) yang bersifat sunni dan keluar dari budi pekerti yang rendah.
Menurut AL-Junaidi :
(Tasawuf) ialah bahwa yang hak adalah yang mematikanmu dan hak lah yang menghidupkanmu.
Menurut Abu Hamzah :
Tanda sufi yang benar adalah berfikir setelah dia kaya, merendahkan diri setelah dia bermegah – megah, menyembunyikan diri setelah dia terkenal. Dan tanda sufi palsu adalah kaya setelah dia fakir, bermegah – megah setelah dia hina, dan tersohor setelah dia bersembunyi.
Menurut Junaedi :
tasawuf adalah membersihkan hati dari apa yang menganggu perasaan kebanyakan makhluk, berjuang menanggalkan pengaruh budi yang asal (instink) kita, memadamkan sifat – sifat kelemahan kita sebagai manusia, menjauhi segala seruan dari segala hawa nafsu, mendekati segala sifat suci kerohanian, dan bergantung pada ilmu – ilmu hakikat, memakai barang yang penting, dan terlebih kekal, menaburkan nasehat kepada semua ummat manusia, memegang teguh janji dengan Allah dalam hal hakikat, dan mengikuti contoh Rasulullah dalam hal syariat.

Jadi, kesimpulan dari pengertian – pengertian tasawuf di atas adalah :
Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari usaha membersihkan diri, berjuang memerangi hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan ma’rifat menuju keabadian, saling mengingatkan antara manusia, serta berpegang teguh pada janji Allah dan mengikuti syariat Rasulullah SAW dalam mendekatkan diri dan mencapai keridhaan-Nya
Tasawuf Merupakan Intipati atau Isi Ajaran Islam
Tamsilannya ibarat buah. Kalau syariat lahir merupakan kulit, tasawuf itu adalah isi buah. Kulit perlu ada sebagai pengawal atau pelindung isi. Walaupun kulit tidak dimakan tapi ia perlu dijaga supaya baik, barulah isi buah baik dan dapat dimakan.
Biasanya orang melihat kulit untuk menilai isi. Untuk mendapat isi yang baik, biasanmesti baik. Kalau kulit rosak, tentu isinya rosak. Biasanya antara kulit dengan isi, lebih susah hendak mendapatkan isi yang baik berbanding kulit yang baik. Contohnya buah durian. Kalau kulit rosak, seluruh isinya akan rosak. Sedangkan isi itulah yang hendak dimakan untuk membangunkan tenaga.
Kalau kulit baik pun, belum tentu isinya baik. Contohnya rasa ikhlas. Malaikat pun tidak tahu. Ini rahsia Allah. Tidak dikaitkan dengan Syurga atau Neraka, tapi betul-betul kerana Allah atau mardhotillah.
Contohnya: Sembahyang dibuat bukan kerana pahala.
Sembahyang dibuat bukan kerana Syurga dan Neraka. Bukan kerana Allah tapi kerana hendak hadiah daripada Allah. Buat kerana fadhilat. Banyak menceritakan tentang fadhilat tidak mampu mengubah seseorang.
Kalau tidak bersyariat batin tidak ada erti. Syariat lahir macam kulit buah, kalau isinya busuk tak ada ertinya kulit buah itu walaupun nampaknya cantik.
Tasawuf Dikatakan Juga Syariat Batin
Batin juga perlu bersyariat. Nafsu perlu bersyariat. Akal juga perlu bersyariat. Tasawuf membantu syariat batin. Kalau tiada tasawuf maka Islam tiada seni dan tiada keindahan. Oleh sebab itu tasawuf patut diambil berat dan dipelajari sungguh-sungguh.
Hendak membangunkan syariat batin ini amat sulit. Bukan senang hendak syariatkan nafsu, akal dan hati. Syariat lahir perlu dibangunkan supaya dengan itu mudah pula dibangunkan syariat batin.
Peranan Tasawuf
1. Membersihkan hati dan jawarih (anggota) daripada dosa, kesalahan dan kesilapan.
2. Menghidupkan rasa kehambaan.
3. Menanamkan rasa keikhlasan.
4. Menghidupkan rasa bertuhan.
Menghidupkan rasa kehambaan
• Ilmu tasawuf dapat menghidupkan rasa kehambaan. Untuk kita terasa hamba. Menghidupkan rasa takut pada Allah yang mesti ada di mana-mana. Rasa malu mesti dihidupkan kerana Allah melihat, Allah memerhati. Menghidupkan rasa hina diri di hadapan Tuhan.
Rasa kehambaan ini bila dihidupkan, mazmumah akan hilang dengan sendiri. Orang yang terlalu sombong, ego, ujub itu adalah disebabkan tidak ada rasa kehambaan.
Menghidupkan rasa bertuhan
• Hati sentiasa sedar Allah melihat, mengetahui dan Allah sentiasa ada bersama kita. Inilah kunci kita tidak melakukan dosa.
• Contohnya dalam majlis raja, kita tidak akan buat salah sekalipun menguap. Kita amat jaga tingkah laku kerana kita sedar raja yang berkuasa sedang melihat kita. Maka di hadapan Raja segala raja sepatutnya lebih-lebih lagilah kita malu hendak buat dosa.
Rasa bertuhan mesti bertapak di hati, barulah rasa kehambaan itu diperolehi.
• Ilmu tasawuf adalah ilmu tentang rohaniah. Ilmu rohaniah ertinya ilmu yang berkait rapat dengan roh (hati nurani manusia). Al Quran menganjurkan ilmu ini yaitu:
• Maksudnya: “Beruntunglah orang yang mensucikan hatinya dan rugilah orang-orang yang mengotorinya.” (Asy Syam: 9 - 10)
Ilmu tasawuf sering disebut juga dengan ilmu batin, namun tidak sama dengan ilmu pengasih atau ilmu kebal. Orang yang belajar ilmu batin bermakna dia belajar ilmu kebal atau belajar ilmu pengasih. Sebenarnya orang itu belajar ilmu kebudayaan Melayu, yang mana ilmu itu ada dicampur dengan ayat-ayat Al Quran. Kebal juga adalah satu bagian dari kebudayaan orang Melayu yang sudah disandarkan dengan Islam. Kalau kita hendak mempelajarinya tidak salah jika tidak ada unsur-unsur syirik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar